13 Mei 2013

Populernya YouTube Berpotensi Matikan TV

InfoTekno, Ekspansi Youtube dikhawatirkan bisa mematikan keberadaan televevisi tradisional. Hal itu diungkapkan Ian Maude, pakar media online dari Enders Analysis. Alasannya, bersama dengan Netflix, Hulu dan Amazon, mereka menawarkan alternatif program berlangganan dari televisi berbayar.
"Gambaran luasnya bahwa dunia internet dan televisi bertabrakan," ujarnya.

Situs berbagi video tersebut memang sudah meluncurkan skema ujicoba untuk saluran berbayar dalam situsnya. Mengutip laman BBC, Youtube mengatakan, program ini merupakan bagian dari upaya untuk memungkinkan pembuat konten meningkatkan pendapatan dari kratifitasnya. Sebagai contoh, program televisi favorit anak-anak Sesame Street akan menawarkan episode penuh di saluran berbayar ini ketika diluncurkan.

Tidak hanya itu, ekspansi Youtube diyakini akan membuat platform berlanggan online yang lebih kecil semakin kesulitan. Sebab, Google mempunyai infrastruktur yang membuat konten lebih mudah ditawarkan, dikirimkan, dan dibayar.

"Tapi itu selalu tidak akan terelakkan bawah Google akan melakukannya," ucap Ian.

Google membeli YouTube pada 2006 seharga US$ 1,65 miliar. Keberlangsungan YouTube telah menghasilkan sejumlah kecil pendapatan dari iklan, tetapi mayoritas kontennya gratis untuk disaksikan.

Nah, untuk membuat lebih menarik bagi pengiklan, YouTube secara bertahap sudah menambahkan konten profesional. Mulai dari film panjang, acara televisi, sampai video amatir.

Upaya tersebut dirasa akan banyak menjaring lebih banyak pengiklan. Sebab, YouTube mangklaim milyaran orang di seluruh dunia menggunakan layanananya setiap bulan.

"Bila YouTube sebuah negara, kami akan menjadi ketiga terbesar di dunia setelah China dan India."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar