InfoTekno, BlackBerry berencana untuk membuat produk ponsel
berbasis sistem operasi terbaru, BlackBerry 10 untuk pasar negara
berkembang, seperti Indonesia dan India. Kedua pasar ini dinilai penting
karena menjadi salah satu kontribusi negara penjualan BlackBerry
terbesar di dunia.
Seperti dikutip dari Bloomberg, ponsel yang akan diciptakannya nanti tetap akan mengandalkan papan ketik (keyboard) dan model layar sentuh. Ponsel model tersebut, khususnya yang memakai layar ketik memang cukup laris di pasar Indonesia. Bahkan, beberapa produsen ponsel lokal menciptakan produk yang mirip BlackBerry.
Kepada Bloomberg, Chief Executive Officer BlackBerry, Thorsten Heins, mengatakan pembuatan ponsel tersebut akan memperluas ponsel dengan sistem operasi BlackBerry 10 yang selama ini baru menyasar kalangan menengah atas.
Ponsel terbarunya, BlackBerry Z10 di Indonesia dijual seharga Rp 7-8 juta per unit. Diharapkan, ponsel dengan harga lebih rendah ini akan memperluas pangsa pasar BlackBerry 10 di Indonesia atau India.
Heins tidak menyebutkan bahwa BlackBerry akan menjual divisi perangkat keras dan menjadi hanya penyedia layanan. "BlackBerry akan menjadi perusahaan solusi semuanya (end to end solution)," kata Heins.
Seperti dikutip dari Bloomberg, ponsel yang akan diciptakannya nanti tetap akan mengandalkan papan ketik (keyboard) dan model layar sentuh. Ponsel model tersebut, khususnya yang memakai layar ketik memang cukup laris di pasar Indonesia. Bahkan, beberapa produsen ponsel lokal menciptakan produk yang mirip BlackBerry.
Kepada Bloomberg, Chief Executive Officer BlackBerry, Thorsten Heins, mengatakan pembuatan ponsel tersebut akan memperluas ponsel dengan sistem operasi BlackBerry 10 yang selama ini baru menyasar kalangan menengah atas.
Ponsel terbarunya, BlackBerry Z10 di Indonesia dijual seharga Rp 7-8 juta per unit. Diharapkan, ponsel dengan harga lebih rendah ini akan memperluas pangsa pasar BlackBerry 10 di Indonesia atau India.
Heins tidak menyebutkan bahwa BlackBerry akan menjual divisi perangkat keras dan menjadi hanya penyedia layanan. "BlackBerry akan menjadi perusahaan solusi semuanya (end to end solution)," kata Heins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar